Selasa, Februari 10, 2015

Makna Beberapa Gelar Bagi Pakar Syariah Mengenai gelar Al-Musnid, Al-Hafidh dll, hal itu bukan pada madzhab syafi’i saja, namun ia adalah gelar bagi pakar syariah, sebagaimana Doktor, Prof, Drs, SH, dll, maka dalam Islam adalah Al-Imam, Al-Hujjah, Al-Hafidh, Al-Musnid, Al-Mufatssir, Al-'Allamah, dll, adapula bagi para sholihin misalnya : Azzahid (orang yang dikenal sangat Zuhud), Al-'Arif billah, dan banyak lagi. Al-Hafidh adalah ahli hadits yang sudah hafal 100 ribu hadits dengan sanad dan hukum matannya. Al-Hujjah adalah ahli hadits yang sudah hafal 300.000 hadits dengan sanad dan matannya. Al-Hakim adalah yang lebih dari itu dan menguasai kedalaman ilmu hadits. Al-Musnid adalah orang yang banyak menyimpan sanad hadits dari diri beliau hingga Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam, misalnya, dariku, dari guruku fulan, dari ayahnya, dari gurunya…., sampai pada Imam Bukhori misalnya, lalu diteruskan sampai Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Al-Musnid adalah yang memiliki sanad hadits seperti ini. Al-Imam adalah guru-guru dari para pakar hadits di zamannya, sebagaimana Imam berarti pemimpin, maka ia adalah pemuka/pemimpin ulama di masanya. Di atas itu adalah Hujjatul Islam, diantaranya Imam Ghozali, Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, dan banyak lagi. Di atas itu adalah para Imam Muhadditsin, puluhan jumlahnya, mereka adalah para pengumpul hadits, dan dari puluhan itu terpilihlah 7 besar, yang dikenal dengan nama Imamussab’ah (Imam yang tujuh), yaitu Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nasa'i, Imam Ibnu Majah, Imam Muslim dan Imam Bukhori. Tentunya, Imam Muhaddits puluhan jumlahnya, diantaranya Imam Daruquthni, Imam Hakim, Imam Baihaqi dll, namun derajat riwayat hadits mereka kalah kuat oleh Imam Tujuh, dikarenakan kejelian Imam Tujuh atas periwayat-periwayat hadits. Dari Imam Tujuh ini disaring lagi menjadi Enam Imam saja, dikenal dengan nama Kutubussittah, yaitu 7 imam di atas namun gugur Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ahmad bin Hanbal adalah pada peringkat ketujuh, yang terendah dari 7 imam tersebut, padahal ia hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya, lalu kalau Imam yang hafal 1 juta hadits ini sudah diperingkat ketujuh, maka bagaimana kedahsyatan 6 imam di atasnya? Dan dari 6 Imam ini disaring lagi menjadi dua bagian, yaitu Kutubul Arba’ah, yaitu 4 Imam : Imam An-Nasa'i, Imam At-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud. Di atas 4 Imam ini adalah Dua Imam Besar yang digelari Syaikhain (dua Maha Guru) yaitu Imam Muslim dan Imam Bukhori, dan dua kitab riwayat hadits mereka disebut Shohihain. Dan dari dua Maha Guru ini maka yang tertinggi adalah Imam Bukhori, (Muhammad bin Ismail bin Bardizbah Al-Bukhori). Ketika Imam Muslim dan Imam Bukhori hidup se-zaman, maka orang-orang saling ingin tahu, mana diantara mereka yang lebih jaya dalam ilmu hadits, maka para ahli hadits berkata : "Jika kita menemukan masalah dalam periwayat hadits, sudah pasti masalah itu sudah terjawab oleh Imam Muslim, dan jika kita berpuluh-puluh tahun memperdalam hadits, belum akan mampu mengejar keluasan ilmu Imam Muslim." Suatu hari Imam Muslim mendapat satu kendala dalam masalah hadits yang tak ia temukan jawabannya, ia sudah merasa mustahil ada seorang pun yang tahu jawabannya, maka orang-orang menyarankannya berkunjung ke Bukhara, yaitu kepada Imam Bukhori, ketika Imam Muslim sampai, dan menanyakan masalah yang tak pernah bisa terjawab oleh ulama di masa itu, maka Imam Bukhori menjawabnya dengan lancar dan mudah, bagaikan mudahnya orang membaca Surat Al-Ikhlas.., maka menyungkurlah Imam Muslim di kaki Imam Bukhori sambil menangis dan berkata : Izinkan aku mencium kedua kakimu wahai Raja Ahli Hadits.. (Sayyidul Muhadditsin) Sebagaimana Imam Bukhori sudah hafal 600 ribu hadits dengan sanad dan hukum matannya pada usia 16 tahun, dan suatu saat orang mengeluh padanya tentang suatu masjid disuatu wilayah yang siapa saja orang asing masuk kesana maka ia akan dihujani pertanyaan tentang dalil-dalil sholat serta rukun-rukunnya, maka Imam Bukhori berkata : "Jika aku sampai kepada mereka, akan kukeluarkan 10 ribu hadits shohih dalam Bab sholat saja, semoga mereka bisa berubah dari kejahatannya itu." Imam Syafi'i adalah Guru dari Imam Ahmad bin Hanbal, dan Imam Malik adalah Guru dari Imam Syafi'i, dan Imam Malik hidup se-zaman dengan Imam Hanafi, dan keduanya berguru kepada Imam Nafi', yang langsung berjumpa dengan para sahabat Rosul shollallahu 'alaihi wasallam, dan tentunya para sahabat Rosul shollallahu 'alaihi wasallam dari Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam. sumber: Al-Habib Munzir Al-Musawwa

Tidak ada komentar: